Salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Tualang, Sukirman dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal tak jauh dari kediamannya di Jalan Gajah Tunggal, Kampung Tualang, Kabupaten Siak, Sabtu (14/11/2020).
Sukirman menghembuskan nafas terakhir pada pukul 06.00 WIB.
Puluhan pelayat memadati kediaman Sukirman, dan tidak menduga Sukirman yang dikenal dengan sosok ramah dan sosial dipanggil oleh Ilahi dalam usia 41 tahun.
Sukirman bekerja pada salah satu perusahaan swasta di Kecamatan Tualang dan bertindak sebagai manager.
Keluarga yang ditinggalkan seorang istri R Br Siregar dan empat orang anak.
“Selama ini beliau dari pandangan saya, bahwa pak Sukirman sangat antusias memberikan dukungan baik berupa sosial maupun nasehat kepada kita. Khususnya beliau ini adalah sosok yang rukun beragama. Beliau orangnya peduli dan mau menolong orang lain,” ujar Ketua DPC Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Kabupaten Siak, Sokhiaro Halawa.
Masih kata Sokhiharo bahwa sosok Sukirman adalah orang yang berjasa dalam pembangunan organisasi Ikatan Pemuda Karya Kabupaten Siak.
“Herman Pelani adalah Bendahara HIMNI dan IPK Kabupaten Siak. Jadi saudara kandung dari Herman lah bapak Sukirman ini. Saya atas nama keluarga besar HIMNI berbelasungkawa atas kepergian abangda tercinta Sukirman. Semoga Tuhan menerima amal baik dari almarhum disisi Tuhan,” ujar jurnalis kabupaten Siak itu.
Ditempat yang sama, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Kecamatan Tualang, Bunsen juga mengaku kehilangan sosok Sukirman yang dikenal piawai dan sosial itu.
“Beliau ini aktif membantu saya dalam membangun organisasi kita Paguyuban Sosial Marga Tionghoa di Tualang. Saya sangat kehilangan sosoknya. Saya kagum dengan perjuangan beliau. Sangat sosial orangnya. Dan membantu orang lain tanpa pamrih dan pandang bulu,” kata Bunsen saat ditemui melayat dikediaman Sukirman.
Sekedar diketahui, Sukirman sempat mendapatkan perawatan di Klinik Pratama Perawang Medical, setelah dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal. Selang satu hari, Sukirman dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di kediamannya.
“Sukirman sempat jatuh di jalan Gajah Tunggal, dari sepeda motornya. Kemudian, dia ke klinik untuk berobat bersama keluarga. Dan saya duga dia alami geger otak. Saya yakini bahwa almarhum geger otak karena ada darah keluar dari hidung, dan kondisi mata lebam juga serta kepalanya,” kata Sokhiaro.
Sokhiaro menambahkan bahwa kecelakaan itu tak lepas dari kondisi jalan yang tidak layak.
“Kita dari HIMNI Kabupaten Siak meminta pemerintah setempat untuk memperbaiki kondisi jalan yang bisa mengakibatkan korban jiwa. Sebelumnya ada juga jatuh korban jiwa, beberapa tahun lalu. Kita minta pemerintah khususnya kabupaten Siak untuk benahi jalan yang bergelombang itu,” tandasnya. (RS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar